Data Turnover Perusahaan

Data Turnover Perusahaan

Budaya di Tempat Kerja yang Toxic

Budaya kerja yang toxic adalah salah satu alasan yang benar-benar membuat meroketnya pergantian karyawan.

Ketika orang merasa terus-menerus stres, diabaikan, takut membuat kesalahan kecil, atau mengalami intimidasi di tempat kerja, kemungkinan besar, mereka akan kehilangan motivasi dan tidak akan melihat diri mereka bertahan dengan majikan mereka saat ini.

Solusi: Buatlah rencana untuk membuat budaya perusahaan menjadi lebih sehat

Untuk mencegah peningkatan pergantian karyawan karena masalah budaya tempat kerja:

Cara Shell Mendukung Inventory Turnover Ratio Perusahaan Anda

Untuk mengoptimalkan inventory turnover ratio perusahaan yang memiliki armada, maka yang perlu dilakukan adalah memanfaatkan teknologi solutif.

Salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung sistem manajemen inventaris terotomatisasi yang baik adalah Shell Fleet Insight melalui kartu bahan bakar Shell Card.

Shell Card menawarkan sejumlah manfaat yang dapat membantu Anda menghemat waktu, uang, dan mengatasi masalah terkait pengelolaan armada perusahaan.

Kenapa Anda perlu mencoba Shell Card? Karena dengan Shell Card. Anda dapat:

Berbagai data dan informasi dari 2 manfaat utama itu akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas, efektif, serta efisien demi bisa mengoptimalkan operasional kendaraan perusahaan.

Selain itu, Anda dapat melakukan pengisian bahan bakar di seluruh SPBU Shell yang dapat menghemat bahan bakar hingga 3% dan jarak tempuh kendaraan dapat lebih jauh.

Dengan teknologi terkini, Shell Card dapat membantu perusahaan mengurangi waktu administrasi, membantu menjaga inventory turnover ratio yang baik, serta memantau penggunaan bahan bakar armada secara online.

Turnover karyawan dalam perusahaan adalah gambaran jumlah atau persentase karyawan yang meninggalkan organisasi dan perlu digantikan oleh orang lain. Ada karyawan yang keluar karena alasan sendiri atau secara sukarela dan ada pula yang diberhentikan.

Tingkat pergantian sukarela yang terus-menerus meningkat dapat menyebabkan banyak tekanan bahkan pada organisasi kuat sekalipun. Hal ini membutuhkan biaya mahal, memakan waktu, dan dapat berdampak buruk pada kondisi perusahaan.

Lebih jauh lagi, pergantian sukarela yang tinggi biasanya adalah salah satu gejala dari masalah pada organisasi yang perlu ditangani. Jadi, mengapa karyawan memilih untuk meninggalkan perusahaan atau organisasi?

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan First Year

Seperti namanya, untuk perhitungan first year ini cukup penting terutama bagi perusahaan yang baru saja berdiri. Karena, dari data tersebut akan mendapatkan sebuah presentase bagaimana kondisi tenaga kerjanya.

Apakah semua strategi di awal sudah cukup baik. Untuk tahun kedua terhadap para pegawainya. Menariknya, First year bisa membuat seluruh HR mengetahui seberapa lama seorang tenaga kerja akan bertahan. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan sebagai berikut:

Pekerja yang keluar sebelum satu tahun : Tenaga keluar setelah satu tahun bekerja x 100

Rumus tersebut dapat dipahami dengan ilustrasi sebagai berikut.  Sebuah Kantor mempunyai 10 orang keluar dalam tempo 7 bulan. Sementara, setelah satu tahun ternyata tidak ada. Maka bisa diketahui hasilnya 0.

Hasil tersebut cukup baik dan menjadi prestasi terbaik. Pengusaha harus mempertahankan angka ini. Dari sini, kemungkinan karyawan akan berhenti sangat kecil. Walau mereka sudah digoda dengan gaji besar.

Karena, HR paham benar bagaimana membuat mereka sulit untuk melakukan resign. kecuali sesuatu hal penting. Contohnya, harus ikut suami, atau mendapatkan pekerjaan menjadi pilot, masinis kereta api.

Serta lainnya yang memberikan kebanggaan. Hanya saja, pengusaha tetap tidak boleh jumawa agar nuansa hangat tersebut tetap terjaga. Jangan jadi, boomerang sehingga, nuansa menarik berubah seketika.

Begini Cara Menjadi HRD dan Skill yang Perlu Dimiliki

Tidak Ada Kesempatan untuk Tumbuh atau Berkembang

Faktor lain yang kuat sebagai alasan orang meninggalkan pekerjaan adalah mereka tidak melihat masa depan untuk diri mereka sendiri di perusahaan. Budaya pengembangan karyawan adalah bagian penting dari manajemen bakat.

Hal-hal seperti pelatihan berbasis keterampilan untuk menawarkan pendidikan berkelanjutan dan penggantian biaya kuliah, layanan pengembangan karir dan pelatihan, pendampingan dan program pengembangan kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas.

Untuk mengevaluasi program perusahaan, maka perusahaan harus mengevaluasi dengan memberi kepastian mengenai :

Setelah mengetahui pengertian turnover karyawan dalam perusahaan, penyebab tingginya turnover karyawan dan solusinya, kini Anda dapat membuat perusahaan Anda lebih kondusif tanpa kehilangan karyawan yang berkualitas dengan menerapkan solusi yang telah diberikan.

Dalam satu perusahaan, keluar-masuknya karyawan atau turnover adalah hal yang wajar. Di balik itu, ternyata ada pengaruh besar yang bisa mengakibatkan kerugian besar pada perusahaan. Apa sebenarnya turnover karyawan? Apa saja yang menyebabkan terjadinya turnover? Bagaimana dampak turnover serta bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya di bawah ini.

Tingginya tingkat turnover karyawan sangat berdampak pada kondisi perusahaan

Cara mengatasi tingginya tingkat turnover

Hingga saat ini, belum ada cara pasti yang dapat membuat karyawan memiliki loyalitas tinggi pada perusahaan. Apabila kamu memahami kebutuhan mereka, bisa jadi usaha Anda efektif menurunkan tingkat turnover karyawan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat turnover.

Saat proses rekrutmen, pastikan karyawan tersebut mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang kamu butuhkan. Selain itu, kamu juga perlu untuk memahami karakter karyawan ini sendiri. Apakah ia tepat untuk tim yang sudah ada dan bagaimana ia akan beradaptasi dalam pekerjaannya. Karakter karyawan yang tepat akan membantu menciptakan tim yang solid.

Gaji selalu menjadi daya tarik utama dalam melakukan rekrutmen. Selain gaji, fasilitas yang diberikan kepada karyawan juga cukup berpengaruh. Tunjangan asuransi, bonus akhir tahun hingga makan siang gratis, dapat menjadi tolak ukur bahwa perusahaan kamu lebih baik dari perusahaan lain.

Memastikan perusahaan mampu mencapai target memang penting. Perlu juga memperhatikan kesejahteraan karyawan sebagai bagian penting perusahaan. Jangan terlalu sering meminta karyawan untuk lembur atau bahkan menghalangi mereka untuk mengambil cuti. Kuncinya adalah dengan mengatur perencanaan perusahaan yang efektif sehingga tidak memengaruhi workload masing-masing karyawan.

Pembinaan atau training karyawan yang tepat menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Selain dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, training yang tepat juga mampu membuat karyawan lebih produktif dan meningkatkan kualitas kerja. Ini juga baik untuk validasi karyawan karena menunjukkan bahwa mereka adalah bagian berharga dari tim

Turnover karyawan adalah kejadian yang kerap terjadi, tetapi apabila hal ini sangat sering terjadi, tentu akan berimbas kepada kondisi finansial perusahaan. Dibutuhkan komunikasi yang baik serta penempatan posisi yang tepat agar turnover tidak sering terjadi. Dengan begitu, perusahaan dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan karyawan yang ingin maju.

Keterikatan yang Lemah dengan Visi dan Tujuan Perusahaan

Seiring dengan pertumbuhan karir, orang ingin pekerjaan mereka memiliki tujuan, dan idealnya, untuk melihat bagaimana masukan khusus mereka membawa perubahan menjadi lebih baik bagi seluruh organisasi.

Seringkali, karena kurangnya pemahaman tentang peran keterikatan dan komunikasi yang buruk di dalam perusahaan, orang-orang akan mulai merasa pekerjaan mereka tidak ada artinya dan dengan demikian mencari peluang kerja lain di tempat lain, berkontribusi pada pergantian karyawan secara sukarela.

Solusi: Buat lebih banyak transparansi kepada karyawan.

Untuk mengatasi masalah ini:

Penyebab terjadinya turnover karyawan

Beberapa penyebab turnover karyawan yang diakibatkan oleh penanganan manajemen karyawan yang kurang baik. Penyebab pertama adalah kesalahan rekrutmen. Ada kemungkinan bahwa ketika melakukan rekrutmen karyawan, tim HRD kurang jelas dalam mencantumkan rincian pekerjaan. Saat pelamar diterima bekerja di perusahaan, karyawan sulit beradaptasi dengan pekerjaan dan ingin resign.

Penyebab berikutnya, karyawan kurang memiliki kesempatan untuk tumbuh. Ada kemungkinan karyawan baru ini sulit beradaptasi dengan ritme dan tim kerja. Mereka butuh waktu untuk belajar dan berkembang, tetapi tidak ada waktu dan ruang yang diberikan oleh management.

Manajer yang buruk juga menjadi salah satu penyebab utama turnover karyawan tinggi. Tidak semua manajer berperilaku buruk terhadap karyawan. Faktanya manajer dengan kemampuan kepemimpinan yang buruk akan menjadikan suasana kerja kurang nyaman.

Banyaknya tugas luar kota serta seringnya lembur menyebabkan karyawan merasa kehidupannya habis di tempat kerja. Kehidupan pribadi dan kantor jadi tidak seimbang sehingga karyawan akan berpikir untuk mengajukan resign.

Baca juga: Baru Naik Jabatan? Inilah 5 Tips Untuk Jadi Leader Yang Baik!

Dampak turnover yang terlalu tinggi

Tingginya tingkat turnover karyawan sangat berdampak pada kondisi perusahaan. Berikut ini adalah sejumlah dampak negatif yang terjadi akibat tingginya tingkat turnover karyawan.

Merekrut karyawan baru tentu membutuhkan biaya, mulai dari vendor lowongan kerja, interview, hingga pelatihan. Hal ini belum termasuk kewajiban membayar pesangon karyawan yang di PHK atau resign.

Setidaknya kamu harus memilih karyawan dengan kemampuan yang sama dengan karyawan sebelumnya dan hal ini tentu butuh waktu yang cukup lama, apalagi ketika karyawan yang resign memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas perusahaan.

Seperti efek domino, penurunan produktivitas tentu berbanding lurus dengan penurunan keuntungan perusahaan. Semakin banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan, maka semakin menurun tingkat penjualan dan kemudian berdampak pada menurunnya perolehan keuntungan perusahaan.

Beberapa penyebab turnover karyawan yang diakibatkan oleh interview dan proses screening yang kurang baik

Contoh Perhitungannya

Sebuah perusahaan jasa percetakan sedang ingin menghitung rasio perputaran asetnya dalam satu kuarter periode kerja.

Perusahaan mencatatkan nilai aset di periode awal dengan nilai sebesar Rp 4.547.000 dan pada periode berakhir setelah depresiasi mencatatkan nilai sebesar Rp 3.450.000.

Dalam laporan penjualan toko, perusahaan percetakan sukses meraup keuntungan sebesar Rp 11.250.000 dengan adanya pengembalian penjualan sebesar Rp 450.000.

Berapa rasio perputaran aset dari perusahaan jasa percetakan pada periode tersebut?

Penjualan Kotor – Sales Return = 11.250.000 – 450.000 = 10.800.000

Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2 = (4.547.000 + 3.450.000) / 2 = 3.998.500

Penjualan Bersih / Rata-rata Aset = 10.800.000 / 3.998.500 = Rp 2,701

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pendapatan dari setiap nilai Rp 1 dalam aset, perusahaan berhasil menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,701.

Perbaiki Penjualan Produk

Inventory turnover ratio yang rendah dapat ditingkatkan dengan memperbaiki penjualan produk.

Perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi, seperti membuat rencana promosi penjualan yang efektif, melatih pegawai mengenai up-sell dan cross-sell, serta mengetahui kunci sukses penjualan dari perusahaan lain.3